1. Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun.
Di dalam hubungan
pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut
bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi
mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka
untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
2. Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit.
Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya
berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang
lainnya(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan
yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3. Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatif atau justru malah terbatas.
Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol,
nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan
pacaran di isi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks, pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman.
Salah satunya adalah dengan kedekatan
atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang,
tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu
upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang
berlebihan.
5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang di duga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini.
Jika remaja belum siap punya tujuan
dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan
ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6. Kebebasan Pribadi Berkurang.
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk
pribadi menjadi lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk
berduaan dengan pacar.
7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung.
Hubungan
emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk
ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman,dan terlindungi.
Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi
bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan DAMPAK NEGATIF
PACARAN BAGI PELAJAR.
DAMPAK NEGATIF
PACARAN BAGI PELAJAR
1. Melemahkan Iman Orang
yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa
cinta kepada Sang Pencipta.
Tak perlu
mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan
kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah
mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah
berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,
jarang membaca Al Quran,
meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang,serta banyak
ibadah lain yang terlewatkan.
2. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar
pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya
begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun
hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang
sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk
meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai
bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran
mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
3. Menjadikan panjang angan-angan.
Orang yang sedang jatuh cinta, pacaran sering kali teringat
dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai
setiap waktu tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa
yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai
bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang
angan-angan.
4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran
seorang siswa tentunya
bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif: misal membuat karya seni,
menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya.
Namun sering kali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.
5. Menjadikan
hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya.
Bahkan uang
yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan
hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan
konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
Banyak fakta yang menyebutkan
bahwa menurunnya persentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran,
mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah
beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).
8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena
rebutan pacar.
9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena
masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan
antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.
Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian
dirinya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati
syahid.”Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan
berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga
cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga
berpesan: “Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi
suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu
yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,
karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu
yang kamu cintai (H.R. Bukhari, AbuDaud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu
Hurairah)Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk
bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab
antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan
orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri
dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.
1. Melemahkan Iman Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta.
Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid,
3. Menjadikan panjang angan-angan.
4. Mengurangi produktivitas Jika tidak pacaran
5. Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya.
Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa,mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.
6. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
7. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya persentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).
8. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.
9. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.
Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan: “Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,
0 komentar:
Posting Komentar