Melongok Lebih Jauh Objek Wisata di Sukabumi (2)
Keindahan bebatuan di Karangpara memang
menawan. Namun siapa sangka, di balik keindahan batuan karst tersebut
terdapat cerita kelam bagi warga setempat. Mau tahu ceritanya? Simak
ceritanya!
Laporan JOB3, GUNUNGGURUH
DULU, sebelum setenar
seperti sekarang, Karangpara hanya sebuah tempat bermain warga Desa
Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh. Lahan milik desa itu dulunya menjadi
tempat eksploitasi tambang.
“Iya, dulu tempat ini sempat
dieksploitasi sebagai bahan dasar kapur,” ujar ketua pengelola
Karangpara, Cecep Hidayat, 39, akhir pekan lalu.
Kondisi itu bisa terlihat di sebelah
barat area itu. Kondisinya sudah rusak karena eksploitasinya menggunakan
bahan peledak. “Kalau sebelah barat lumayan parah rusaknya. Bebatuan
yang ada saat ini tuh sisa dari eksploitasi,” ucapnya.
Pembukaan area wisata Karangpara pun,
kata Cecep, merupakan upaya penyelamatan lingkungan dari eksploitasi.
Apalagi Karangpara memiliki sejuta keindahan alami.
“Kami bersama rekan-rekan warga sekitar
mencoba mengubah area eksploitasi menjadi tempat wisata. Alhamdulillah
semua berjalan lancar,” ungkapnya.
Proses perubahan Karangpara menjadi area
wisata itu memerlukan waktu sekitar tiga bulan. Banyak lokasi yang
harus dibenahi, termasuk sisa-sisa eksploitasi. “September 2016 kami
berbenah. Akhir Januari 2017 alhamdulillah kami bisa launching. Itu juga
karena sudah banyak orang yang berkunjung,” terangnya.
Sisa-sisa bebatuan dari eksploitasi
dijadikan sebagai pijakan jalan bagi wisatawan. Apalagi area wisata
tersebut sebagian masih berupa jalan setapak. “Lumayan bebatuan yang ada
kami jadikan bahan untuk jalan sehingga wisatawan tidak akan merasa
licin kalau berkunjung ke sini,” paparnya.
Ia berharap upaya mengubah lahan
tersebut bisa berdampak baik bagi perekonomian masyarakat dan desanya.
Selain itu, warga sekitar bisa lebih mencintai alam. “Sekarang kan warga
lumayan merasakan dampaknya. Perekonomian terasa, desa pun mendapatkan
tambahan dana yang mumpuni. Kalau dulu, warga hanya terkena dampak,
bukan keuntungan,” jelasnya.
Ade, 38, warga setempat, bersyukur bisa
menjadi bagian dari Karangpara. Apalagi sekarang pemuda yang menganggur
bisa mendapatkan penghasilan. “Orang yang jaga parkir saja berapa puluh
orang. Itu kan salah satu bentuk mendorong perekonomian warga,”
pungkasnya (*)
0 komentar:
Posting Komentar