Pesona Keindahan Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi
Merasakan hantaman deburan ombak yang keras di kaki dan membiarkan kaki
terseret ombak merupakan sensasi tak terlupakan di Pantai Pelabuhan
Ratu. Di pantai ini, banyak tempat indah dan menarik. Ombak tinggi dan
besar, pantai yang landai dan curam, pantai karang serta hutan cagar
alam bisa didapati di Pelabuhan Ratu. Aneka hidangan laut, baik bakar
maupun goreng pun bisa dinikmati dengan mudah dan murah.
Pantai Pelabuhan Ratu terletak sekitar 60 km ke arah Selatan dari kota
Sukabumi. Memerlukan waktu sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan
pribadi dari pusat kota Sukabumi. Perjalanan dari kota Jakarta ke arah
pantai pun tidaklah terlampau jauh, sekitar 5 jam naik kendaraan
pribadi. Pada hari-hari biasa perjalanan ke pantai biasanya lancar.
Hari-hari sibuk biasanya terjadi saat malam pergantian tahun atau saat
perayaan pesta nelayan.
Pantai Palabuhanratu, atau lebih populer sebagai Pantai Pelabuhan Ratu,
adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa
Barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota
Sukabumi. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena
itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara
pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan
hutan cagar alam.
Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno
mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi.
Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach
Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada
kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko
Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang
dari Jepang.
Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini
terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor
adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan.
Tidak berapa jauh dari Pantai Palabuhanratu terdapat beberapa lokasi
wisata lainnya. Pantai Karanghawu, yang letaknya sekitar 20 km dari
pusat kota Palabuhanratu, merupakan pantai karang yang menjorok ke laut
dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip
tungku, dalam bahasa Sunda disebut "Hawu". Pantai-pantai lain yang
terletak di daerah ini antara lain adalah Pantai Cibareno, Cimaja,
Cibangban, Break Water, Citepus, Kebon Kelapa, dan Tenjo Resmi.
Sekitar 17 km dari Pantai Palabuhanratu terdapat sumber air panas di
Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi
kesehatan. Di seputar Palabuhanratu, paling tidak ada sembilan titik
lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra
Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai
Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan
karakteristiknya sendiri.
Pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia ini juga memiliki
berbagai kisah. Cerita-cerita menarik, unik hingga yang angker pun ada
di pantai ini. Ada kisah sedih dari beberapa wisatawan yang lengah dan
ceroboh hingga kehilangan nyawa. Tak ketinggalan legenda kamar Nyi Roro
Kidul di Samudra Beach Hotel. Sebuah kamar yang khusus diperuntukkan
untuk Nyi Roro Kidul, yang dipercaya sebagai penguasa laut Pantai
Selatan. Pantai ini memiliki perayaan besar yakni pesta laut atau pesta
nelayan yang dilaksanakan setahun sekali di bulan April. Dalam pesta
nelayan yang banyak diikuti pengunjung ini, dilakukan ritual khusus
dengan puncak acara pelepasan ribuan tukik (anak penyu) ke laut.
Masyarakat pantai selatan khususnya Palabuhanratu percaya adanya
penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul. Wisatawan dapat menjajal aura
mistik yang terdapat di Samudera Beach Hotel yang berada sekitar 300
meter dari pantai ini. Di dalam hotel itu terdapat cerita mistik tentang
keberadaan kamar No. 13 yang konon menjadi persinggahan Ratu Laut
Selatan, “Nyai Roro Kidul”. Kamar ini sering dijadikan sebagai tempat
bersemedi meminta ketenangan batin dan berkah dalam hidup. Di kamar itu,
wisatawan juga boleh melakukan semedi atau sekedar melihat-lihat
suasana kamar yang disakralkan tersebut. Begitu memasuki ruangan itu,
pelancong akan dikejutkan dengan suasana mistik dan desain ruangan yang
didominasi dengan warna hijau. Konon, warna itu merupakan kesukaan Nyi
Roro Kidul. Selain warnanya, aksesoris-aksesoris di kamar itu juga
menggambarkan suasana Istana Pantai Selatan yang cukup megah.
0 komentar:
Posting Komentar